Tampilkan postingan dengan label NU. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label NU. Tampilkan semua postingan

Ulil bukan Intelektual tapi Intele'tual

Rabu, Maret 21, 2012


Menangkal Kesesatan-kesesatan pandangan
Ulil Abshar Abdalla

 


                  Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah SWT yang telah membimbing kita meyakini kebenaran akidah-akidah para ulama salafussholih dan menyelamatkan kita dari kesesatan orang-orang kafir dan munafik. Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang tiada sekutu bagi-Nya. Kesaksian yang akan menyelamatkan mereka yang meyakininya dari fitnah kubur dan siksa neraka. Dan saya juga bersaksi bahwa Muhammad SAW adalah hamba dan rasul-Nya. Nabi yang menjadi suri teladan bagi orang-orang shalih. Shalawat, salam dan keberkahan semoga senantiasa tercurahkan kepada beliau, keluarga dan para sahabat yang suci. Amma ba’du
 
Adanya gerakan yang berusaha menghancurkan Islam atas nama NU. Gerakan ini muncul dengan kemasan baru yang diprakarsai oleh tokoh-tokoh NU dan dari berbagai kalangan semisal Nurkholis Madjid, Abdurrahman Wahid, Masdar Farid Mas’udi, Said Aqil Siradj, Azyumardi Azra, Luthfi Syaukani, Jalaluddin Rahmat, Budhi Munawwar Rahman, Alwi Shihab dan Ulil Abshar Abdalla. Saya tidak menyangka gerakan mereka akan sampai meruntuhkan nilai-nilai, prinsip-prinsip, dasar-dasar dan akidah Islam sebagaimana pandangan-pandangan Ulil Abshar yang dimuat dalam harian Kompas.

Di dalam risalah kecil ini saya berniat untuk menulis akidah-akidah saya dan guru-guru saya serta ulama salaf seputar Islam, syariat Islam, dan nabi Muhammad SAW . Tulisan ini adalah argumentasi dari saya kepada Allah bahwa saya tidak setuju dengan sepak terjang mereka. Barangkali dengan tulisan ini mereka kembali ke jalan yang benar dan memohon ampunan kepada Allah.
Di bawah ini adalah tulisan-tulisan berbahasa Indonesia dari Ulil Abshar Abdalla yang selanjutnya atas izin Allah kami akan memberikan tanggapan-tanggapan menyangkut persoalan akidah-akidah yang benar di bawahnya. Kami memohon kepada-Nya agar kami senantiasa memegang teguh aqidah tersebut dan menghidupkan serta mematikan kami dalam keadaan meyakini kebenarannya . Sesungguhnya  Dia adalah Dzat yang membimbing siapapun yang dikehendaki untuk menempuh jalan yang benar. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada nabi-Nya yang mulia Muhammad SAW, keluarga, dan para Shahabat. 

MENYEGARKAN KEMBALI PEMAHAMAN ISLAM


Saya meletakkan Islam pertama-tama sebagai sebuah “organisme” yang hidup; sebuah agama yang berkembang sesuai dengan denyut nadi perkembangan manusia. Islam bukan sebuah monument mati yang dipahat pada abad ke 7 Masehi, lalu dianggap sebagai “patung” indah yang tak boleh disentuh tangan sejarah.
Saya melihat kecenderungan untuk “memonumenkan” Islam amat menonjol saat ini. Sudah saatnya suara lantang dikemukakan untuk menandingi kecenderungan ini.
§
Kami meyakini bahwa Islam adalah satu–satunya agama haq yang diridloi Allah SWT. Yang mana setelah diutusnya nabi Muhammad SAW Dia  tidak akan menerima agama apapun yang kita peluk selain Islam. Islam bukanlah organ tubuh, binatang, manusia, atau makhluq apalagi patung yang dimonumenkan.
Saya mengemukakan sejumlah pokok pikiran di bawah ini sebagai usaha sederhana menyegarkan kembali pemikiran Islam yang saya pandang cenderung membeku, menjadi “paket” yang sulit didebat dan dipersoalkan: paket Tuhan yang disuguhkan kepada kita semua dengan sederhana, take it or leave it ! Islam yang disuguhkan dengan cara demikian, amat berbahaya bagi kemajuan Islam sendiri.
§
Kami meyakini bahwa Islam telah meraih ketinggian dan keagungan dengan dirinya sendiri. Ketinggian dan keunggulan Islam atas agama lain tidak membutuhkan kemajuan dan peradaban ummatnya. Malapetaka yang menimpa ummat Islam dan dosa-dosa mereka tidak bisa ditimpakan kepada Islam tetapi kepada ummat Islam.
Jalan satu-satunya menuju kemajuan Islam adalah dengan mempersoalkan cara kita menafsirkan agama ini. Untuk menuju ke arah itu , kita memerlukan beberapa hal.
Pertama, penafsiran Islam yang non-literal, substansial, kontekstual, dan sesuai dengan denyut nadi perubahan manusia yang sedang dan terus berubah.
§
Islam adalah satu-satunya agama Haq, meskipun dunia dan seisinya mengalami perubahan. Allah berfirman:
) إن تكفروا فإن الله غني عنكم ولا يرضى لعباده الكفر وإن تشكروا يرضه لكم (
 “Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridloi kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridloi bagimu kesyukuranmu itu” (QS Azzumar:7).
Kedua, penafsiran Islam yang dapat memisahkan mana unsur-unsur di dalamnya yang merupakan kreasi budaya setempat, dan mana yang merupakan nilai fundamental. Kita harus bisa membedakan mana ajaran dalam Islam yang  merupakan pengaruh kultur Arab dan mana yang tidak.
§
Islam tidak terpengaruh oleh kultur  Arab malah Islam lah yang mem-pengaruhi kultur Arab dan membenahi moralitas serta tradisi-tradisinya yang destruktif. Ajaran dan hukum Islam tidak seluruhnya berisi hal-hal yang difardukan dan kewajiban-kewajiban. Tetapi ia mencakup prinsip-prinsip akidah, kewajiban-kewajiban far’iyyah serta hal-hal yang disunnahkan dan dimubahkan.
Islam kontekstual, dalam pengertian, nilai-nilainya yang universal harus diterjemahkan, dalam konteks tertentu, misalnya konteks Arab, Melayu, Asia Tengah dan seterysnya. Tetapi bentuk-bentuk Islam kontekstual itu hanya ekspresi budaya, dan kita tidak wajib mengikutinya.
Aspek-aspek Islam yang merupakan cerminan kebudayaan Arab, misalnya, tidak usah diikuti. Contoh, soal jilbab, potong tangan, qishash, rajam, jenggot, jubah, tidak wajib diikuti, karena itu hanya ekspresi local particular dalam Islam.
§
Wanita-wanita Arab pra Islam tidak mengenakan jilbab. Dalam masyarakat Arab pun tidak berlaku hukum potong tangan sebagai sanksi tindakan pencurian, qishash dan rajam. Malah mereka tidak memiliki sistem hukum kemasyarakatan yang legal. Mereka hanya menerapkan hukum-hukum adat dan sisa-sisa dari agama nabi Ibrahim a.s. Adapun menggunakan jubah, qamis, serban dan memanjangkan jenggot maka hal ini bukanlah termasuk yang diwajibkan dalam Alqur’an namun hanya bersifat Sunnah Nabi SAW.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Buku Dalil Komperhensif Perayaan Maulid Nabi

Selasa, Maret 20, 2012


Berkata orang yang tak punya daya uapaya, hamba Allah yang selalu menjadi tawanan dosa-dosa, pelayan ilmu dan para pelajar di tanah haram di Masjidil Haram, yaitu; Muhammad Ali bin Husain al-Maliki al-Makki, -semoga Allah mengasihi beliau, kedua orang tua, guru-guru, serta saudara muslim beliau sampai hari kiamat. 

Ini (tulisan) adalah mata air segar dalam menyikapi berkumpulnya umat Islam membaca biografi dan kelahiran Nabi Muhammad serta tradisi berdiri, dan kuberi judul:
الهدي التام في موارد المولد النبويّ وما اعتيد فيه من القيام
dan aku susun mulai muqaddimah, lalu diiringi tiga bab dan terakhir penutup.

Aku memohon kepada Allah agar menjadikanna amal sholeh yang diterima, diridloi dan mendapatkan khusnul khatimah. Sesungguhnya Allah maha kuasa atas apa saja, dan dalam mengabulkan permintaan adalah Dzat yang paling berkah.  



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
 

Facebook Gue