Teruntuk perempuanku "nanti"

Kamis, Februari 02, 2012

Bermula tangan ini menulis apa yang telah dirangkai oleh perasaan yang ada dalam hati.
Aku mulai bertanya-tanya adakah aku sudah seharusnya mulai mencari rusuk kiriku yang hilang..
Bukanlah niat ini disertai oleh nafsu tetapi atas keinginan seorang laki-laki  yang mulai menyadari untuk menyempurnakan setengah agamanya.

Kerap kali kuderapkan dalam doaku dengan ungkapan "Kau tercipta untukku."
Awalnya aku kurang mengerti apa sebenarnya arti kalimat ini karena kusadari kekurangan diri ini.
Rahmat dan hidayah Allah yang diberikan kepada diriku, kini aku mengerti bahwa pada suatu hari nanti, aku harus mengambil satu tanggungjawab yang sememangnya diciptakan hanya untuk diriku, yaitu dirimu.

Aku mulai mempersiapkan diri dari segi fisik, spiritual dan juga intelektual untuk bertemu denganmu.
Aku menginginkan pertemuan kita yang pertama aku kelihatan 'sempurna' di hadapanmu walaupun sejatinya masih banyak lagi kelemahan diri ini.
Aku coba mempelajari arti dan hakikat tanggungjawab yang harus aku perlihatkan ketika dipertemukan dengan dirimu.

Aku pun coba membatasi pembicaraanku dengan gadis lain yang hanya dalam lingkaran urusan penting.
Karena aku risau akan menceritakan rahasia diriku kepadanya karena seharusnya engkaulah yang harus mengetahuinya. Karena dirimu adalah sebahagian dariku dan lainnya adalah hak bagimu untuk mengetahui segala lahir dan batin diriku ini.

Apabila diriku memakai kopiah, aku digelar ustadz. Diriku diselubungi jubah, digelar kyai. Lidahku mengajak manusia ke arah makruf digelar da'i. Bukan itu yang aku pinta karena aku hanya mengharapkan keridhaan Allah.
Yang aku takuti, diriku mula didekati oleh wanita karena perawakanku dan perwatakanku.

Baik yang indah berhijab atau yang ketat bert-shirt, semuanya singgah disisiku.
Aku risau imanku akan lemah. Diriku tidak dapat menahan dari fitnah ini.
Rasulullah SAW pernah bersabda, "Aku tidak meninggalkan setelahku fitnah yang lebih bahaya untuk seorang lelaki melainkan wanita."
Aku kuatir amalanku bukan sepenuhnya untuk Rabbku tetapi untuk makhluknya. Aku memerlukan dirimu untuk menghindari fitnah ini.

Aku kuatir kurangnya ikhlas dalam ibadahku menyebabkan diriku dicampakkan ke neraka meninggalkkan kau seorang diri di syurga.
Aku akan merasa bersalah kepada dirimu karena kuatir cinta yang hak dirimu akan aku curahkan kepada wanita lain.
Aku sukar untuk mencari dirimu karena dirimu bagaikan permata bernilai di antara ribuan kaca menyilau.

Tetapi aku yakin jika namamu yang ditulis di Luh Mahfuz untuk diriku, niscaya rasa cinta itu akan Allah tanam dalam diri kita.
Tugas pertamaku bukan menikmati keindahanmu tetapi mensolehkan diriku. Sukar untuk mencari solehah dirimu andai solehku tidak setanding dengan ke'solehah'nmu.
Janji Allah pasti kupegang dalam misi mencari dirimu, "Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik."

Jika masa remaja ku pernah mencari cinta. Matang kian menjelma dan kehadiran wanita amat terasa untuk berada di sisi.
Setiap kali aku merasakannya, aku terbayang akan dirimu.
Disana engkau setia menunggu diriku, tetapi disini aku curang kepadamu kalau aku bermain dengan cinta cinta yang tak sebenarnya
Sampaikan doamu kepada diriku agar aku dapat menahan gelora kejantananku disamping aku mengajukan sendiri doa diperlindungan diri.

Bukan harta, rupa dan keturunan yang aku pandang dalam mencari dirimu. Cukuplah agama sebagai pengikat kasih antara kita.
Saat dimana aku bakal melamarmu, akan ku lihat wajahmu sekilas agar menciptakan keserasian diantara kita karena itu pesan Nabi kita.
Tidak perlu alis mata seakan alis mata unta, wajah bersih seakan putih telur atau pun bibir merah delima tetapi cukup cuma akidah sekuat akar, ibadah sebagai makanan dan akhlak seindah budi.

"Kawinilah isteri karena empat perkara; keturunan, harta, rupa dan agama. Dan jika kau memilih agama, engkau tidak akan menyesal."
Jika aku dipertemukan danganmu, akan ku jaga perasaan kasih ini supaya tidak tercurah sebelum masanya. Akan ku jadikan syara' sebagai pendiding diri kita.
Akan ku jadikan akad nikah itu sebagai cap halal untuk mendapatkan dirimu.

Biarlah kita mengikuti nenek moyang kita, Nabi Adam dan Siti Hawa yang bernikah sebelum disatukan agar kita dapar menikmati kenikmatan perkawinan.
Yang menjadikan ketenangan jiwa, ketenteraman hati dan kedamaian batin.
Doakan diriku ini agar tidak berputus asa dan sesat dalam  mencari dirimu karena aku memerlukan dirimu untuk melengkapkan sebahagian agamaku.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

 

Facebook Gue